BENDUNGAN Pandurekso yang berdiri kokoh di Desa Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan berpotensi dijadikan salah satu objek wisata di Kota Santri.
Hal tersebut kemarin ditegaskan Kepala Desa Karanggondang, Ibnu Sudiyono. Menurutnya, bendungan yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1915. "Bendungan Pandurekso merupakan bangunan bersejarah yang sangat berpotensi jadi objek wisata," kata dia.
Dia mengemukakan, selain bangunannya bernilai sejarah, daya tarik dari bendungan itu adalah kejernihan serta derasnya aliran air, sehingga menimbulkan suara gemericik air yang jarang dijumpai di daerah perkotaan.
"Apabila akhir pekan, tepatnya hari Jumat hingga Minggu di kawasan Bendungan Pandurekso sering dikunjungi warga Kecamatan Karanganyar dan sekitarnya hanya untuk menikmati kejernihan serta suara gemericik aliran air di bendungan tersebut," ungkap dia.
Karenanya, lanjut dia apabila di kawasan itu dikelola dengan baik bukannya tidak mungkin Bendungan Pandurekso menjadi jujukan wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang ke Desa Karanggondang untuk menikmati pemandangan alam dan kejernihan air di sana.
"Saya menyadari untuk mewujudkan hal itu tak mudah serta dibutuhkan investasi yang tidak sedikit, namun apabila ada keseriusan dari pemerintah bukannya tidak mungkin Bendungan Karanggondang bisa menjadi salah satu objek wisata di Kota Santri yang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)," terangnya.
Komentar
Posting Komentar