Dahulu pada jaman penjajahan Belanda, kolonial Belanda juga menjajah wilayah Kabupaten Pekalongan khususnya diwilayah Desa Ketitanglor Kecamatan Bojong.
Ketitang berasal dari kata KANTETAN, yaitu nama sebuah desa pada masa itu, namun kata KANTETAN itu sulit dulafalkan oleh orang-orang Belanda, karena lidah kolonial yang tidak fasih dalam mengeja suku kata. bagi warga pribumi pelafalan kata KANTETAN yang diucapkan orang-orang Belanda tersebut didengarnya dengan KETITANG, karena pada waktu itu hampir semua warga pribumi mengalami trauma psikis yang begitu hebat apabila bertemu ataupun berucap dengan penjajah.
Desa KANTETAN itulah nama sebuah desa yang berada diwilayah Kecamatan Bojong, Desa yang pada awalnya hidup dalam kedamaian dan ketentraman berubah setelah datangnya kolonial penjajah Belanda, dengan system politik Devide Et Impera yaitu system politik mengadu domba, penjajah Belanda pun melancarkan aksinya di Desa KANTETAN, dengan maksdu dan tujuan agar warga pribumi tidak hidup dalam kerukunan dan kedamaian, agar kolonial Belanda dapat melnacarkan misinya menguasai daerah tersebut.
Desa KANTETAN itulah nama sebuah desa yang berada diwilayah Kecamatan Bojong, Desa yang pada awalnya hidup dalam kedamaian dan ketentraman berubah setelah datangnya kolonial penjajah Belanda, dengan system politik Devide Et Impera yaitu system politik mengadu domba, penjajah Belanda pun melancarkan aksinya di Desa KANTETAN, dengan maksdu dan tujuan agar warga pribumi tidak hidup dalam kerukunan dan kedamaian, agar kolonial Belanda dapat melnacarkan misinya menguasai daerah tersebut.
Maka terpecahlah Desa KANTETAN karena system politik tersebut. Desa Kantetan terbelah oleh jalan yang menjadikan hal itu lebih mudah dalam pemecahannya sehingga menjadi Desa KANTETAN LOR dan Desa KANTETAN KIDUL. samapi dengan akhir masa penjajahan pun akhirnya dua desa yang awalnya dalam satu nama itu sampai sekarang tetap menjadi 2 nama desa dengan pelafalan orang jawa menjadi Desa KETITANGLOR dan KETITANGKIDUL.
sumbernya darimana? perlu digali secara lebih serius
BalasHapus