BOTOSARI Berasal dari dua suku kata yaitu Boto yang berarti watu dan sari yang berarti harum atau sari, lebih tepatnya adalah tempat persinggahan putrid Tanjungsari. Walaupun candi tersebut kelihatan pengap, tertutup rapat dan berlumut namun tidak mengeluarkan bau-bau yang tidak sedap. Awal berdiri desa botosari masih terkait erat dengan runtuhnya kerajaan “ mataram kalingga” yang berpusat dicandi Borobudur (Magelang) dari wangsa “syailendra” karena kekalahan perang yang didesak ileh kerajaan mataram Hindu yang berpusat di candi prambanan. Pengikut dari wangsa syailendra tersebut berusaha melarikan diri kearh utara hingga samapi kedesa botosari sebelum ahirnya pelarian tersebut sampai dwipa (palembang ).
Dari rombongan pelarian yang melewti selatan pekalongan tersebut adalah putrid-putri dari kerajaan kalingga hingga rombongan tersebut singgah dengan mendirikan tempat peristirahatan dan upacara sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan dua nama yaitu vandi putri, karena yang menghuni adalah putrid-putri tersebut, sedangkan temapat yang dipakai untuk menyimpan mainan berupa golek kencana (boneka) dinamakan candi trenggalek.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan dinas kebudayaan percanadian tersebut runtuh karena tebalik, hingga dari dua stupa yang ada terpisah, satu masih didalam percandian sedangkan yang satunya didepan ada didepan masjid. Saat ini yang terlihat adalah puing-puingnya dari percandian putrid atau candi trenggalek.
Dari rombongan pelarian yang melewti selatan pekalongan tersebut adalah putrid-putri dari kerajaan kalingga hingga rombongan tersebut singgah dengan mendirikan tempat peristirahatan dan upacara sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan dua nama yaitu vandi putri, karena yang menghuni adalah putrid-putri tersebut, sedangkan temapat yang dipakai untuk menyimpan mainan berupa golek kencana (boneka) dinamakan candi trenggalek.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan dinas kebudayaan percanadian tersebut runtuh karena tebalik, hingga dari dua stupa yang ada terpisah, satu masih didalam percandian sedangkan yang satunya didepan ada didepan masjid. Saat ini yang terlihat adalah puing-puingnya dari percandian putrid atau candi trenggalek.
Letak Geografis
Botosari juga desa yang berada dilereng pegunungan rogo jembangan ini termasuk di wilayah kecamatan paninggaran kabupaten pekalongan. Wilayah desa botosari dibagi menjadi tiga dusun atau delapan dukuh yaitu dusun botosari kulon yang meliputi dukuh karang gondang, dukuh karang tengah, dusun botosari wetan meliputi dukuh botosari, dukuh gunung, dukuh karang nangka dan dusun gunungsurat yag terdiri dari dukuh sijambu, dukuh gunung surat dan dukuh keturan. Desa yang berjarak 8 km dariiu kota kecamatan paninggaran atau 30 km dari ibukota kabupaten pekalongan ini sebelah utara berbatasan dengan desa bedagung, sebelah barat dengandesa sawangan, sebelah selatan dengan desa kaliombo ( kec. Paninggaran kab. Pekalongan), untuk sebelah timur berbatasan dengan desa tembalang gunung ( kec. Lebak barang kab. Pekalongan), dan desa bedana (kec.kalibening kab. Banjar negara)
Secara geogarafis, desa botosari terletak di ketinggian 850-1350 m Dpl dan dikelilingi oleh dua gnung yaitu gunung sepuring dan gunung surat di wilayah desa botosari juga mengalir sebuah sungai besar yang bernama sungai sodong yang menjadi sumber kehidupan desa tersebut hingga saat ini.
Desa botosari masih memiliki hutan lindung srigayang yang membentang dari desa botosari hingga desa bedagung seluas 91 ha dengan berbagai tumbuhan seperti kayu babi, wuru, gintung, wangkal rotan cacing dan dihuni berbagi macam binatang diantarany macan kumbang, macan tutul, babi hutan, kijang,owa, ular dan berbagi jenis burung. Dari keberadaan hutan lindung ini memunculkan sumber-sumber mata air seperti mata air srigayang, sireges, dan gomblangan yang memberikan sejuta manfaat bagi penduduk desa botosari.
Potensi lain dari sungai yang mengalir di sepanjang aliran sungai sodong adalah batu dan pasir. Pemanfaatan potensi ini ditambang secara tradisional, Botosari juga desa yang berada dilereng pegunungan rogo jembangan ini termasuk di wilayah kecamatan paninggaran kabupaten pekalongan. Wilayah desa botosari dibagi menjadi tiga dusun atau delapan dukuh yaitu dusun botosari kulon yang meliputi dukuh karang gondang, dukuh karang tengah, dusun botosari wetan meliputi dukuh botosari, dukuh gunung, dukuh karang nangka dan dusun gunung
Secara geogarafis, desa botosari terletak di ketinggian 850-1350 m Dpl dan dikelilingi oleh dua gnung yaitu gunung sepuring dan gunung surat di wilayah desa botosari juga mengalir sebuah sungai besar yang bernama sungai sodong yang menjadi sumber kehidupan desa tersebut hingga saat ini.
Desa botosari masih memiliki hutan lindung srigayang yang membentang dari desa botosari hingga desa bedagung seluas 91 ha dengan berbagai tumbuhan seperti kayu babi, wuru, gintung, wangkal rotan cacing dan dihuni berbagi macam binatang diantarany macan kumbang, macan tutul, babi hutan, kijang,owa, ular dan berbagi jenis burung. Dari keberadaan hutan lindung ini memunculkan sumber-sumber mata air seperti mata air srigayang, sireges, dan gomblangan yang memberikan sejuta manfaat bagi penduduk desa botosari.
Komentar
Posting Komentar